SIMALUNGUN (SUMUT)– Proyek pembangunan Kantor Pangulu di Nagori Tanjung Maraja, Kecamatan Jawa maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun, menjadi sorotan publik setelah munculnya informasi yang menyebut adanya dugaan penyelewengan dana. Namun, Pangulu Marasi Manik dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan menyebut berita yang beredar sebagai hoaks yang tidak berdasar.
Dalam keterangannya pada Jumat (31/07/2025), Marasi Manik menegaskan bahwa tuduhan mark up anggaran dalam pembangunan kantor Pangulu tidak memiliki bukti kuat. Ia menilai pemberitaan yang menyudutkannya sangat tidak berimbang dan cenderung mengarah pada opini prematur yang bisa menyesatkan publik.
Menurut Pangulu, laporan yang menyebut bahwa pondasi bangunan hanya melanjutkan bangunan lama adalah tidak benar. Ia menegaskan bahwa sejak awal pekerjaan, pembangunan dilakukan dari dasar pondasi dan melibatkan unsur masyarakat seperti tokoh adat, Maujana Nagori, LPM, Babinsa dan Camat untuk menyaksikan langsung prosesnya.
“Kita tidak main-main. Semua proses pembangunan kita lakukan dengan terbuka dan mengedepankan kualitas. Dokumentasi juga kami miliki sebagai bukti bahwa tidak benar jika disebut hanya meneruskan bangunan lama,”.Ujar Pangulu sambil menunjukkan dokumentasi kegiatan pembangunan.
Lebih lanjut, Marasi Manik mengungkap bahwa dirinya dan sejumlah warga bahkan turut berswadaya dalam pembangunan ruang Harungguan. Tindakan ini mendapat apresiasi dari masyarakat, dan menunjukkan adanya partisipasi publik dalam proses pembangunan, bukan sekadar mengandalkan anggaran desa.
“Jangankan untuk mencari keuntungan, kami malah keluar biaya sendiri demi mempercepat pembangunan. Jadi jangan mudah percaya pada informasi yang tidak jelas asal usulnya,” .Tegas Marasi Manik, yang juga menyatakan siap mendukung investigasi dari pihak berwenang jika diperlukan.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya penyebaran informasi yang bertanggung jawab dan berdasarkan fakta. Di era digital, hoaks dapat menyebar dengan cepat dan merusak reputasi seseorang tanpa proses klarifikasi terlebih dahulu. Masyarakat diimbau agar lebih selektif dalam menerima dan menyebarluaskan informasi.
Pangulu Marasi Manik berharap, dengan penjelasan yang telah disampaikan dan keterbukaan dalam setiap proses pembangunan, masyarakat bisa kembali fokus pada kemajuan desa, bukan terpengaruh isu yang belum tentu benar. Ia mengajak semua pihak untuk membangun komunikasi yang positif demi kepentingan bersama.
(Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar