BANYUASIN(GASSTAMNEWS.COM)-Warga Desa Kenten Laut, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, mengeluhkan kondisi Jalan Dani Barin 2 yang rusak parah. Jalan ini merupakan akses utama yang menghubungkan wilayah mereka dengan Jalan Lebak Murni, Kecamatan Prunas Sako.
Jalan yang menjadi satu-satunya jalur penghubung antar kecamatan tersebut mengalami kerusakan parah sepanjang 1,5 hingga 2 kilometer. Hingga kini, belum ada penanganan dari pihak pemerintah.
Ibu Leli, salah seorang warga, menyampaikan keprihatinannya saat ditemui awak media. Menurutnya, kondisi jalan yang rusak telah menyebabkan banyak kecelakaan dan menyulitkan akses kendaraan darurat seperti ambulans.
“Setiap hari ada saja warga yang jatuh, anak sekolah juga sering jadi korban. Kalau ada yang sakit, ambulans pun susah melintas,bahkan ada ambulans yang menolak lewat karena kondisi jalan ini,” .Ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Alex dan Yadi, perwakilan dari forum humas wilayah tersebut. Mereka mengungkapkan bahwa kerusakan jalan semakin parah dari hari ke hari, dengan lubang-lubang besar yang sangat membahayakan, terutama di malam hari.
“Susah Pak, kalau mau kemana-mana. Ini akses utama masyarakat. Sekarang kondisinya makin rusak parah, banyak lubang, dan sangat berbahaya,”.Kata Alex dan Yadi kepada awak media pada Minggu sore (08/06/2025).
Mereka menambahkan, intensitas hujan yang tinggi akhir-akhir ini membuat kondisi jalan semakin buruk. Genangan air dan lumpur licin menjadi ancaman tambahan bagi pengendara.
“Karena jalan ini berlubang, air hujan jadi tergenang. Ditambah lumpur yang licin, pengendara harus ekstra hati-hati, apalagi kalau malam hari,”.Tambahnya.
Warga pun berharap ada perhatian khusus dari pemerintah, terutama Bupati Banyuasin Askolani, Dinas PUPR terkait dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, agar segera melakukan perbaikan jalan tersebut.
Sementara itu, Zhuhasan selaku Ketua RT 044 menyampaikan bahwa warga telah berupaya melakukan perbaikan secara swadaya, sebagai bentuk protes sekaligus upaya menjaga keselamatan pengguna jalan.
“Kami sudah gotong royong, pakai dana sendiri, minta batu dari orang-orang yang peduli. Tapi karena hujan terus, jalan tetap rusak. Belum ada perhatian serius dari pemerintah,”.Ujarnya.
Zhuhasan juga menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait sejak tahun 2023,Namun belum ada tindakan konkret hingga saat ini.
“Harapan kami, ini bisa menjadi perhatian khusus. Ini bukan masalah satu desa saja, tapi juga bagi masyarakat umum yang sering melintas. Jalan ini menghubungkan ke Jalan Merah Mata dan Jalan Kenten Laut Ashar,” .Tutupnya.
(Suryadi)
.jpg)
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar