BATU- BARA (GASSTAMNEWS.COM)-Sebagai perkebunan milik Negara BUMN tentunya harus dijaga dirawat dengan baik,Karena perkebunan kelapa sawit adalah salah satu devisa Negara, seperti perkebunan kelapa sawit milik PTPN IV kebun Tanah Itam Ulu ( Tiu) yang secara geografis terletak di kabupaten Batu Bara kecamatan Lima Puluh Propinsi Sumatera Utara.
Tentunya PTPN IV kebun Tanah Itam ulu Regional II ini di bawah aturan yang sudah diterapkan oleh pihak Direksi PTPN IV khususnya dan umumnya aturan Holding Nusantara yang berlaku.
Namun pada faktanya terkadang di lapangan tidak sesuai dengan aturan yang sudah diterapkan oleh pimpinan Direksi PTPN IV seperti yang terlihat di lapangan tepatnya di areal afdling 1 kebun Tiu, berdasarkan investigasi tim awak media ini yang saat melintas di areal perkebunan kelapa sawit milik PTPN IV kebun Tanah Itam ulu ( Tiu) pada hari Sabtu (3/5/2025) melihat pemandang yang tidak seharusnya di pelihara oleh PTPN IV Kebun Tiu.
Karena perusahaan ini berbasis milik negara tentu harus di rawat dengan baik, terlihat jelas Pohon kelapa sawit diselimuti tumbuhan rumput liar menjulang tinggi dan juga anakan kayu hal ini tentu menjadi pertanyaan kemana anggaran nya?
Rasa penasaran kru awak media ini pun mencoba turun kelokasi hasilnya sangat miris melihat fakta di lapangan bukan hanya tumbuhan rumput liar yang tumbuh subur" Tandanan Buah Segar ( TBS) pun banyak terlihat membusuk tidak dipanen,Hal ini sangat lah berdampak dapat merugikan Negara, kru awak media ini pun segera mengabadikan poto guna untuk Dipertanyakan terhadap karpim PTPN IV kebun Tiu, mulai dari Asisten, Askep dan juga Menejer.
Menanggapi prihal temuan ini Surya Darma Samosir salah satu penggiat Media Sosial dan juga wakil sekretaris Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Suwadaya Masyarakat Publik Watch (LSM IPW) diminta tanggapanya di sebuah warung kopi pinggir jalan terkait Tandanan Buah Segar tak dipanen hingga membusuk dan juga kebunnya ditumbuhi rumput liar/ semak.
Beliau mengatakan bahwa inilah bukti bahwa bobrok dan kurangnya pengawasan dari karpim PTPN IV yang ada di kebun Tanah Itam Ulu ( Tiu) Itu mungkin yang abang jumpai masih hitungan satu blok ya? Kita juga tidak Tau mungkin ke dalam bagaimana, ini bisa di bilang gagal panen, pohon di sekitarnya juga mungkin bagus dan produksi,Namun banyak abang jumpai yang sangat memprihatinkan jadi mungkin bisa saya bilang udah tradisi buat kebunnya, bukti nya itulah hasil temuan abang.Ucap pria berdarah batak ini.
Jika kita berbicara kerugian negara tentunya kita sudah susah menghitungnya cukup besar,Karena kita mulai hitung dari harga bibit sampai ditanam hingga kini buah nya sudah menghasilkan tidak dipanen, tentukan kerugian negara sudah menanti dari PTPN IV kebun Tiu..Ungkapnya
Selanjutnya guna menyikapi hasil temuan ini melalui aplikasi WhatsApp mengkonfirmasi pimpinan PTPN IV kebun Tiu Feri Nasution,Namun sangat disayangkan meski pesan dan poto yang kita kirim sudah terlihat sudah dibaca namun tidak ada balasan alias bungkam
Diharapkan setelah naiknya brita ini ke permukaan, Direksi PTPN IV bersama jajarannya turun lokasi, supaya bisa mengaudit lapangan di prusahan milik BUMN, mengingat dalam UUD perkebunan no 29 tahun 2000 jelas diatur jika prioritas tanaman harus dijaga dirawat dengan baik.
(cakra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar