SIMALUNGUN (GASSTAMNEWS.COM) – Pemeliharaan tanaman kelapa sawit merupakan faktor penting dalam mendukung produktivitas dan kualitas hasil panen. Perawatan yang baik mencakup pendangiran, penyiangan, penyulaman, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit. Namun, situasi yang ditemukan di salah satu perkebunan milik PTPN IV Regional II, Unit Marihat, Afdeling 4, Ujung Bondar, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, justru menunjukkan kondisi yang diduga bertolak belakang dengan standar perawatan yang seharusnya diterapkan.
Pada Selasa (5/3/2025) sekitar pukul 12:30 WIB, tim jurnalis dari *Gasstamnews* dan *Eksklusif.co* melakukan investigasi dan kontrol sosial di area perkebunan sawit dengan tahun tanam 2021. Hasil temuan di lapangan menunjukkan banyaknya tandan buah segar (TBS) yang busuk dan kering masih tergantung di pohon sawit yang baru memasuki fase tanaman menghasilkan (TM1).
Seorang jurnalis yang turut dalam investigasi menjelaskan bahwa keberadaan buah sawit busuk di pohon dapat berdampak buruk terhadap produktivitas kebun. “Membiarkan buah sawit busuk di pohon dapat menyebabkan penyebaran penyakit, menurunkan kualitas minyak kelapa sawit, serta meningkatkan risiko serangan jamur yang mengakibatkan busuk tandan buah. Selain itu, rendahnya rendemen minyak kelapa sawit (CPO) juga sering kali disebabkan oleh mutu buah yang tidak optimal,”.Ujarnya.
Dalam upaya memperoleh klarifikasi, tim media mencoba menghubungi Asisten Personalia Kebun (APK) Marihat melalui pesan WhatsApp di nomor +62 822xxxxxx56. Namun, hingga berita ini diterbitkan, tidak ada tanggapan dari pihak perkebunan.
Menanggapi temuan ini, pihak manajemen PTPN IV PALM CO Regional II diharapkan segera mengambil langkah tegas untuk meningkatkan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja karyawan serta pimpinan kebun Marihat, khususnya Asisten Afdeling dan jajarannya. Dugaan kelalaian dalam pengawasan dan perawatan tanaman dapat berujung pada kerugian besar bagi perusahaan, mengingat tingginya biaya perawatan yang telah dikeluarkan.
Penting bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PTPN IV untuk memastikan setiap kebun dikelola dengan baik agar produktivitas tetap terjaga dan tidak mengalami kerugian akibat lemahnya sistem pengelolaan.
(Andi/Tim)
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar